Monday, January 4, 2010

Berjaga-jaga dan Berdoalah

Ayat bacaan: Matius 26:41
======================
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

berjaga-jaga, berdoa, roh penurut, daging lemahPernahkah anda merasa frustasi menghadapi kelemahan-kelemahan dari kedagingan anda? Pernahkan anda bertekad untuk tidak lagi menyerah kepada dosa tertentu yang secara khusus seringkali menjerumuskan anda, namun pada akhirnya lagi-lagi anda terjatuh dalam lubang yang sama ketika godaan itu muncul? Pernahkah anda mengalami sebuah pemulihan ketika mengikuti retret atau altar call, namun setelah itu anda kembali jatuh pada kebiasaan buruk yang lama? Kita semua pernah terjadi atas diri kita. Tidak hanya kita, bahkan para rasul pun pernah mengalaminya. Petrus misalnya. Ia baru saja bersumpah untuk tidak akan pernah menyangkal Yesus. "Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga." (Matius 26:35). Tapi beberapa saat kemudian ia terjatuh bahkan melakukannya berkali-kali. "Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." (ay 72). Paulus pernah juga mengalami perasaan seperti ini. "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." (Roma 7:19). Betapa sulitnya menundukkan diri kita meski kita sudah bertekad penuh untuk berubah. Ini permasalahan banyak orang dari dulu hingga kini. Bagaikan menyusun bangunan dengan kartu, sedikit tersentuh saja atau tertiup angin kartu-kartu itu bisa rontok kembali. Atau seringkali kita seperti tikus yang terus saja terjebak dalam perangkap tikus dengan umpan yang memikat daging kita. Kita memang merupakan pribadi yang sangat rentan. Alkitab berkata: "roh memang penurut, tapi daging lemah."

Tuhan Yesus tahu persis bahwa itu kelemahan yang menjadi masalah bagi semua manusia. Di taman Getsemani sesaat sebelum Yesus ditangkap, kita menyaksikan gambaran rentannya manusia dikuasai kedagingannya. Berkali-kali Yesus mendapati murid-muridNya sulit berjaga-jaga. Mereka lengah dan kembali tertidur, tidak sanggup berjaga bahkan satu jam sekalipun. Disanalah Yesus mengingatkan para murid: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Yesus tahu bahwa para murid ini rentan akan godaan, Dia tahu betapa lemahnya daging mereka sehingga lewat daging itu mereka akan terus menerus dikalahkan jika mereka tidak terus berusaha untuk menguatkan roh mereka melalui doa. Ini adalah peringatan yang berlaku bukan saja kepada para murid di masa itu, tapi terlebih kepada kita semua di hari-hari ini. Betapa banyaknya godaan yang menyerang kita yang rentan ini dari berbagai sisi. Media massa, hiburan, pertemanan, lingkungan, gaya hidup dan lain-lain, semua itu bisa dengan mudah membawa berbagai godaan yang siap untuk menjatuhkan kita lagi dan lagi, terus menerus. Berbagai aspek kehidupan ini seringkali tidak bisa dipisahkan dari kita, sehingga semakin besar pula resiko kita untuk kembali jatuh meski kita sudah membulatkan tekad secara sungguh-sungguh untuk berubah. Roh itu penurut, namun kedagingan kitalah yang seringkali menjadi titik lemah untuk diserang, dan lewat kelemahan daging inilah akhirnya seluruh diri kita, tubuh/daging, jiwa dan roh, lagi-lagi harus menyerah pada godaan yang berujung pada dosa.

Itulah sebabnya Paulus mengingatkan dengan jelas pentingnya sebuah kehidupan yang dipimpin oleh Roh agar kita mampu mengatasi keinginan daging. Bacalah Galatia 5:16-26 seluruhnya untuk mendapatkan gambaran lengkap akan hal ini. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." (ay 16-17). Adalah penting bagi kita untuk menyalibkan daging lengkap dengan segala hawa nafsu dan keinginan yang meliputinya. (ay 24). Roh Allah sebenarnya sudah memberikan kepada kita sebuah hidup yang baru, oleh sebab itu jangan beri kesempatan lagi kepada daging untuk menguasainya. "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh" (ay 25).

"Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!" (1 Korintus 7:29a) Sesungguhnya waktu sudah sangat singkat, oleh karena itu kita harus terus berjaga-jaga dengan serius. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." (Lukas 12:35). Hendaklah kita hidup dengan ketaatan dan kesetiaan, laksana seorang perwira yang taat kepada komandannya, dan terus menjaga agar roh kita tetap menyala-nyala laksana pelita yang bersinar terang. Dalam kitab Yudas, Tuhan memberikan kita nasehat agar mampu mengatasi kedagingan kita. "Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal." (Yudas 1:20-21). Membangun diri dengan dasar yang kuat, di atas dasar iman, berdoa dalam Roh Kudus dan senantiasa tekun memelihara diri. Tuhan tahu bahwa kedagingan kita begitu piawai untuk mengalir dengan aliran kebiasaan dunia. Dia tahu permasalahan kita yang terutama, walaupun roh kita sudah dilahirkan baru yang mampu menjangkau Tuhan, namun daging kita juga tidak kalah terlatih untuk selalu cenderung mengembalikan kita kepada hawa nafsu dan keinginan yang menjatuhkan kita kembali ke dalam dosa. Karena itu kita sekarang dianugerahkan Penolong, yaitu Roh Kudus yang dapat membimbing roh kita agar dapat berkuasa dalam diri kita melebihi kedagingan. Tanpa itu, kita akan terus menerus kalah oleh hal-hal yang meliputi daging.

Biarkanlah Roh yang berkuasa dalam hidup kita. Berdoalah dalam Roh. Itu senjata yang ampuh untuk mengatasi keinginan daging. Berdoa dalam Roh akan selalu mampu untuk menguatkan roh kita, terus membangun diri kita hingga kita mampu mengatasi kelemahan kita atau menaklukkan segala kedagingan. Bahkan doa dalam Roh juga mampu menyampaikan berbagai hal yang tidak terucapkan. "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26). Ini merupakan anugerah dari Tuhan agar kita mampu mengatasi kelemahan yang paling utama dalam diri kita, yang bisa memisahkan kita dariNya. Tuhan tidak mau satupun dari kita binasa, Dia rindu kita semua selamat dan berada bersama denganNya kelak, dan Roh Kudus hadir untuk membimbing kita senantiasa hingga kerinduan Tuhan itu bisa terjadi atas diri kita semua.

Betapa pentingnya membuka hubungan dengan Tuhan melalui Roh. Tidak heran jika Paulus berkata: "Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua." (1 Korintus 14:18). Itu sesungguhnya merupakan sarana ampuh yang disediakan Tuhan kepada manusia. Jika anda memiliki karunia untuk berbahasa Roh, pergunakanlah itu sebaik-baiknya. Tapi jika belum pun, tetaplah biarkan diri anda dipimpin sepenuhnya oleh Roh Allah. Berdoalah dalam Roh. Sembahlah Allah dalam roh dan kebenaran. "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24). Dan ikuti apa yang dikatakan firman Tuhan berikut: "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus." (Efesus 4:18). Bukan hanya berdoa bagi diri kita sendiri, tapi juga kepada semua umat Allah agar kita semua saling dikuatkan. Godaan akan selalu datang. Itu tidak bisa kita hindari, namun bisa kita atasi. Jangan tertidur, tapi tetaplah berjaga-jaga dan sadar. (1 Tesalonika 5:6). Selalulah tekun untuk berjaga-jaga dan berdoa, dan lengkapi diri kita senantiasa dengan pedang roh, yaitu firman Tuhan. Pastikan bahwa roh kita cukup kuat untuk mengatasinya.

Bertumbuhlah dalam Roh agar kedagingan yang lemah tidak menguasai kita

No comments:

Post a Comment