Friday, February 25, 2011

Pentingnya Memelihara Pikiran

Ayat bacaan: Filipi 4:8
===================
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

pikiran, berpikir positifSadarkah anda bahwa keberhasilan kita akan sangat tergantung dari cara pandang atau pikiran kita? Ada keterkaitan kuat antara seberapa besar daya tahan, semangat, daya juang, mental kita dengan apa yang ada di pikiran kita. Seringkali pikiran-pikiran negatif menghambat kita untuk mengalami peningkatan dalam hidup. Bisa saja kita tetap percaya Tuhan, tetapi isi pikiran kita hanya dipenuhi hal-hal yang negatif, atau tidak jarang pula orang mengukur dirinya terlalu rendah di dalam pikirannya. "Ah, saya ini siapa, mana mungkin saya sanggup melakukan itu?" Ada banyak orang yang membatasi dirinya untuk maju karena merasa tidak sanggup. Akibatnya mereka pun membuang peluang yang sebenarnya sudah ada di depan mata. Tuhan selalu merencanakan yang terbaik bagi kita. Tuhan selalu membuka peluang atau jalan agar kita bisa menapak maju, terus naik dan bukan turun. Tetapi seringkali apa yang ada di dalam pikiran kitalah yang akan membawa pengaruh, apakah kita menangkap peluang-peluang itu atau malah terus menyia-nyiakannya, terus membiarkan semua itu berlalu dari hadapan kita dengan sia-sia. Ironisnya, mereka kemudian malah menyalahkan Tuhan pula. Hati, itu adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita perhatikan, karena firman Tuhan dalam Amsal menyebutkan bahwa hati merupakan sumber kehidupan yang harus kita jaga. (Amsal 4:23). Itu sungguh benar. Namun disamping itu, pikiran kita pun harus bisa kita kendalikan. Jangan sampai pikiran-pikiran kita berjalan liar tanpa terkendali karena itu bisa sangat berbahaya. Disamping itu jika pikiran-pikiran kita hanya berisi hal-hal negatif, maka kita pun akan terus berjalan di tempat, atau bahkan mundur, karena pikiran kita terus membatasi kita untuk maju.

Selain menyinggung soal hati, Alkitab pun banyak berbicara soal pikiran. Sebuah ayat dalam Amsal berkata: "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7) Dalam versi KJV ayat ini bisa kita baca lebih jelas: "For as he thinketh in his heart, so is he." Seperti apa yang kita pikirkan, seperti itulah kita jadinya. Sebuah pepatah Latin pun pernah menyebutkan hal ini, yang kira-kira bunyinya: kenyataan yang kita alami akan sangat tergantung dari gambaran yang jelas yang terdapat dalam pikiran kita. Ayub berkata "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku." (Ayub 3:25). Seperti itulah pikiran bisa menguasai kita. Pikiran akan sangat menentukan apa yang akan kita raih di masa depan.

Ketika pikiran kita hanya berisi hal-hal negatif seperti kekhawatiran, ketakutan, kebencian, kemarahan, kepedihan, keluh kesah, kegagalan, trauma-trauma masa lalu, ketidakpercayaan diri dan sebagainya, hidup kita pun tidak akan pernah terasa indah. Tetapi sebaliknya, kita bisa merasakan keindahan hidup tanpa tergantung oleh keadaan kita apabila kita mengisi hal-hal yang positif dalam pikiran kita seperti kesabaran, optimisme, kesuksesan, percaya bahwa Tuhan tidak akan berpangku tangan dan akan menghargai segala yang kita lakukan atas namaNya dan sebagainya, maka hidup kita pun akan terasa jauh lebih indah. Memandang dari sisi positif, melihat hal-hal yang baik dari hal buruk, itu mungkin tidak semudah membalik telapak tangan untuk dilakukan, tetapi itu akan membuat kita leluasa untuk berusaha dengan giat. Pikiran bisa menjadi jendela hidup kita, yang akan sangat menentukan seterang apa hidup dalam pandangan kita, apakah cerah atau malah suram.

Maka ayat bacaan hari ini akan sangat berguna untuk kita perhatikan. Paulus mengingatkan jemaat di Filipi sebagai berikut:  "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8). Ini adalah sebuah anjuran yang sangat penting, karena mengingatkan kita untuk mendasari pikiran kita dengan segala hal-hal yang positif. Perhatikanlah ketika Paulus menuliskan hal ini, dia sendiri sebenarnya sedang dalam keadaan yang jauh dari baik. Paulus tengah dipenjara pada saat itu. Ia punya segudang alasan untuk mengeluh, merasa kecewa atau bahkan menyalahkan Tuhan, setidaknya ia punya alasan untuk tidak melayani buat sementara waktu. Dan mungkin kita akan maklum jika ia melakukan itu, karena kita pun mungkin akan berbuat seperti itu pada saat kita berada dalam keadaan sulit. Namun Paulus tidak mau membiarkan pikirannya dikuasai oleh hal-hal negatif. Dia menolak untuk terjebak. Meski situasi sedang buruk, Paulus tetap memancarkan ungkapan-ungkapan sukacita dan terus mengingatkan jemaat-jemaat lewat surat-suratnya agar tidak pernah menyerah dan kehilangan harapan. Paulus terus menggugah hati orang lain untuk tetap berpikir positif, meski situasi yang dihadapi semuanya berlawanan dengan itu sekalipun.

Marilah kita terus mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif dan tidak membiarkan berbagai hal negatif datang silih berganti atau malah tinggal diam di dalam pikiran kita. Isilah terus dengan damai sejahtera yang datang dari Allah, karena itulah yang akan mampu memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus."Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7) Segala pikiran negatif akan semakin menjauhkan kita dari Allah, menghilangkan damai dan sukacita dalam hidup kita dan akan membuat kita berjalan di tempat atau bahkan mengalami kemunduran. Pikiran memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Oleh karena itu mari kita awasi pikiran kita agar kita tidak terus membuang-buang berkat yang telah disediakan Tuhan bagi kita.

Apa yang kita pikirkan akan sangat menentukan masa depan kita

Follow us on twitter: http://twitter.com

No comments:

Post a Comment