Sunday, January 24, 2010

Pilih Berkat atau Kutuk?

Ayat bacaan: Ulangan 30:19
==========================
"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu"

pilih berkat atau kutukMemilih cat untuk warna berbagai ruangan rumah sepertinya mudah. Namun ketika kita berhadapan dengan begitu banyak warna yang menarik, ternyata yang dikira sederhana menjadi lebih rumit dari perkiraan. Tidak saja memilih masing-masing warna untuk masing-masing ruangan, tapi memilih yang sepadan antara ruangan yang satu dengan berikutnya pun membutuhkan keseriusan tersendiri.Ini saya alami ketika saya merenovasi rumah baru sebelum ditempati beberapa bulan yang lalu. Mungkin tidak semua orang mau repot berpikir tentang cat, tapi bagi saya yang hidup di dunia desain, masalah keserasian warna merupakan aspek yang penting untuk membuat rumah terasa lebih nyaman. Jika salah pilih, rumah bisa kurang indah dipandang, dan ini bisa berakibat untuk waktu yang cukup lama, karena jarang sekali orang menukar-nukar catnya setiap saat.

Hidup ini penuh pilihan. Kemarin saya sudah membahas bagaimana akibat dari sebuah pilihan. Salomo tidak terjebak kepada pilihan yang berpusat kepada kepentingan pribadinya, dan akibatnya semua yang tidak ia minta sekalipun ditambahkan Tuhan kepadanya, karena Tuhan berkenan kepada pilihannya yang dianggap baik di mata Tuhan. (1 Raja Raja 3:13-14) Menentukan pilihan secara sepintas terlihat mudah, namun aplikasinya bisa lebih rumit dari yang kita bayangkan. Memilih antara madu dan racun akan mudah jika kita bentuknya jelas berbeda, tapi bagaimana jika racun itu terlihat tidak menyeramkan namun dikemas secara terlihat menggugah selera? Sebaliknya madu yang berkhasiat dan menyehatkan justru terlihat kusam tanpa daya tarik? Kenyataannya seringkali seperti itu. "Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12, 16:25). Sehingga jika kita tidak berhati-hati melangkah, kita bisa terjebak kepada pilihan yang salah. Masih bagus jika konsekuensinya tidak berdampak luas, tapi bagaimana sekiranya keputusan kita berdampak fatal untuk jangka waktu yang lama atau berakhir dengan penyesalan yang datang terlambat? Oleh karena itulah kita harus benar-benar peka dalam memilih agar tidak salah dalam menentukan pilihan.

Jika kemarin kita melihat apa yang dipilih Salomo ketika ia dibebaskan Tuhan untuk meminta sesuatu, hari ini mari kita lihat bentuk pilihan lain yang pernah diberikan kepada umat Tuhan. Mengapa harus pilihan? Karena sebagai manusia kita diberikan kehendak bebas oleh Tuhan. Kita adalah anak-anakNya yang dikasihi, karena itu Tuhan tidak ingin merancang manusia seperti robot. Ada kebebasan yang diberikan kepada kita, dimana kebebasan itu seharusnya kita hargai sebagai anugerah luar biasa dan harus mampu pula kita pertanggungjawabkan. Serangkaian kotbah diucapkan Musa sebelum ia digantikan Yosua, dan salah satunya berbicara mengenai pilihan.

"Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan." (ulangan 30:15). Kemudian Musa berkata "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu" (ay 19). Sesungguhnya ini merupakan peringatan penting yang harus direnungkan terlebih dahulu oleh bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, agar keturunan mereka bisa menikmati semuanya kelak tanpa harus kehilangan apapun. Mereka harus menjaga tingkah laku mereka karena jika salah memilih, akibatnya pun bisa sangat berbeda. Seperti yang saya sebutkan tadi, pilihan ini sepintas secara teoritis mudah, karena tentu saja orang akan segera memilih kehidupan daripada kematian, memilih berkat daripada kutuk. Namun prakteknya tidaklah semudah itu. Musa tahu bahwa ada banyak hal yang harus mereka jaga agar kutuk tidak jatuh kepada mereka tanpa disadari, dan ia pun menjabarkannya secara jelas, yang bisa kita baca dalam Ulangan 27:11-26. Secara ringkas Musa menyebutkan hal-hal yang bisa mendtangkan kutuk, diantaranya: menyembah berhala (ay 15), memandang rendah orang tua (ay 16), sikap tamak, mementingkan diri sendiri, merebut milik/hak orang lain dan menyesatkan orang lain (ay 16-19), penyimpangan-penyimpangan seksual (ay 20-23), membunuh (ay 25) dan melanggar ajaran Tuhan dengan perbuatan yang keliru (ay 26).Jika ini dilakukan, maka itu artinya kita memilih kutuk. Dan akibat dari kutuk ini tidak main-main. Semua itu tertulis dalam Ulangan 28 secara terperinci. Kutuk akan jatuh: di kota/ladang, pekerjaan (ay 16-17), buah kandungan, penghasilan (ay 18), segala usaha (ay 19), dalam kehidupan akan penuh bencana, kekacauan dan kesulitan hingga binasa dengan segera (ay 20), berbagai sakit penyakit yang membinasakan (ay 21-22), tidak ada kemakmuran melainkan kekeringan dan kegersangan (ay 23-24), kita akan terus gagal, ditipu atau dihancurkan orang lain tanpa perlindungan Tuhan (ay 25), kehilangan akal sehat dan kewarasan (ay 28-29), tidak akan beruntung melainkan terus ditindas (ay 29), kehancuran rumah tangga (ay 30,32), segalanya dirampas orang lain (ay 31) dan banyak lagi. Ini konsekuensi yang sungguh tidak main-main, dan sangat berbanding terbalik dengan janji berkat yang diberikan Tuhan kepada orang yang memilih kehidupan dan berkat. (Bacalah Ulangan 28:1-14).

Bagaimana cara kita memilih kehidupan atau berkat ini? Musa mengatakan sesungguhnya caranya tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan, dan sangat dekat dengan keseharian kita. (30:11-14). Caranya tidak lain dengan "mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya.." (ay 16), dan dalam kesempatan lain dikatakan: "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.." (28:1). Dengan melakukan itu, artinya kita memilih kehidupan dan bukan kematian, keselamatan dan bukan kebinasaan, berkat dan bukan kutuk. Hidup ini penuh dengan pilihan, yang sepintas terlihat mudah namun pada prakteknya seringkali sulit. Apa yang kita pilih hari ini akan sangat menentukan bagaimana kita dan keturunan kita kelak di kemudian hari. Apa yang menjadi pilihan anda? Seriuslah dalam menentukan pilihan agar jangan sampai salah pilih.

The choice is up to us!

No comments:

Post a Comment