Friday, October 1, 2010

Kedahsyatan dan Keajaiban Manusia

Ayat bacaan: Mazmur 139:4
=========================
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."

kedahsyatan ciptaan TuhanSaya pernah membaca bahwa setiap hari manusia sebenarnya memiliki tidak kurang dari 4000 peluang. Jika kita menyadari hal itu, katakanlah selama satu tahun saja, sudah berapa banyak peluang yang sebenarnya terbentang di depan kita? Tapi kita sering tidak menyadari hal itu. Kita merasa sulit untuk maju, bahkan terkadang tidak tahu apa yang harus kita lakukan untuk sukses. Padahal Tuhan telah menyediakan ribuan peluang setiap harinya. Itu sering saya tekankan kepada siswa-siswa saya agar mereka lebih peka menangkap peluang dan berhenti berpangku tangan saja menatap masa depan. Malam ini saya iseng-iseng mencari tahu siapa yang menyelidiki mengenai adanya 4000 peluang bagi manusia setiap harinya ini, dan menemukan bahwa itu adalah hasil penelitian seorang ahli biokimia Amerika Serikat asal Rusia bernama Isaac Asimov. Ketika membaca hasil-hasil penelitiannya, ternyata ada banyak hal ajaib mengenai otak manusia yang diperoleh dari rangkaian penelitian secara ilmiah yang ia lakukan.

Lihatlah serangkaian fakta berikut mengenai otak manusia lewat pertanyaan-pertanyaan berikut seperti yang ditulis oleh Prof. Isaac Asimov.
- Why aren't we better learners, when we have 200 billion brain cells? Kita memiliki 200 milyar sel otak, dan itu dikatakan sebanyak bintang di beberapa gugus galaksi.
- Why aren't we better at remembering, when our brains are capable of retaining about 100 billion bits of information? Pernahkah kita menyadari hal ini? Kita punya otak yang sanggup menampung 100 milyar bit informasi, dan ia katakan itu setara dengan 500 ensiklopedia.
- Why aren't we faster thinkers, when our thoughts travel at more than 300 miles per hour? Sadarkah kita bahwa pikiran kita ternyata bisa bergerak 300 mil per jam, yang katanya lebih cepat dari "bullet train" tercepat sekalipun?
- Why aren't we better at understanding, when our brains have more over trillion possible connections? Otak kita juga sanggup menghubungkan lebih dari 1 triliun kemungkinan yang saling berhubungan.
- Why aren't we more creative, when we average 4,000 thoughts every 24 hours? Ada 4000 ide yang hadir di depan kita setiap harinya secara rata-rata, tapi kita masih juga mengeluh sulit mendapat peluang.

Melihat hasil penelitian Profesor Isaac mengenai otak manusia di atas, tidakkah kita seharusnya menyadari betapa dahsyat dan ajaibnya kita diciptakan oleh Tuhan? Dan yang saya catat di atas barulah mengenai otak saja, belum menyangkut ribuan komponen pembentuk manusia lainnya. Nyatanya sebagian besar manusia tidak menyadari hal ini. Kita lebih sering mengeluhkan nasib ketimbang mempergunakan potensi dan segala ketersediaan yang sudah diberikan Tuhan. Kita lebih cenderung membandingkan diri dengan orang yang lebih sukses dari kita dan kemudian patah semangat, ketimbang mengembangkan apa yang telah diberikan Tuhan pada kita. Sebuah fakta menarik pun bisa kita lihat dalam Alkitab. Jauh sebelum Profesor Isaac meneliti akan hal ini, Pemazmur sudah menyadari betapa dahsyat dan ajaibnya manusia diciptakan. "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:14). Adalah Tuhan sendiri yang membuat kita seperti itu, dengan sangat puitis Pemazmur menggambarkannya seperti ini: "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." (ay 13). Bukankah pikiran seperti ini yang seharusnya hadir dalam benak kita kalau kita mau benar-benar menyadari bagaimana istimewanya kita Tuhan ciptakan?

Saya pun malam ini terpana. Oh Tuhan, siapakah kami manusia ini sehingga Engkau begitu peduli? Pemazmur pernah pula sampai kepada pertanyaan seperti ini. "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:5). Tapi demikianlah faktanya. Kita dibuat hampir sama seperti Allah, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (ay 6), dibuat berkuasa atas ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya (ay 7), bahkan begitu dikasihi hingga Tuhan pun merelakan Kristus, PuteraNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita (Yohanes 3:16). Rasanya sulit diterima akal mengingat kita adalah manusia yang terus saja berbuat dosa, tetapi seperti itulah kenyataannya. Di mata Tuhan kita sangatlah berharga, dan Dia telah memberikan segalanya dengan lengkap agar kita bisa hidup dengan baik dan benar dalam segala kecukupan bahkan kelimpahan.

Alkitab dengan tegas pula berkata bahwa kita semua telah diperlengkapi oleh Allah. Tapi itu bukanlah untuk berbuat dosa dan hal-hal yang jahat di mata Tuhan, melainkan dikatakan bahwa semua itu diberikan Tuhan sebagai kelengkapan bagi kita untuk melakukan segala perbuatan baik. "Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:17). Tidak menyadari bahwa kita telah diperlengkapi sedemikian rupa itu tidak baik, menyadari tapi tidak melakukan yang seharusnya itu pun belum benar. Menyadari kedahsyatan dan keajaiban kita sebagai ciptaan Tuhan yang istimewa, lalu mempergunakan semua itu untuk melakukan hal-hal yang baik, dimana Tuhan dimuliakan, itulah yang benar, yang seharusnya menjadi dasar pemikiran kita dalam hidup.

Malam ini, marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas kedahsyatan dan keajaiban kita sebagai ciptaanNya yang teristimewa. Marilah kita berseru seperti kata Pemazmur: "Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!" (Mazmur 146:1). Ajaklah jiwa kita untuk benar-benar menyadari segala kebaikan Tuhan senantiasa. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (103:2). Mari kita temukan potensi-potensi yang telah Dia tanamkan kepada kita, lalu mempergunakannya secara maksimal dalam hal-hal yang baik demi kemuliaanNya. Dengan segala yang telah Dia berikan, masih pantaskah kita bersungut-sungut?

Kita diciptakan secara dahsyat dan ajaib, sudahkah kita menyadarinya?

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Post a Comment