Monday, March 7, 2011

Wanita

Ayat bacaan: Titus 2:3
================
"Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah"

wanita, sepadan, sederajat, istimewaSuatu kali ada seorang teman yang bercerita bahwa ia merasa tersisih dalam keluarganya semasa kecil. Orangtuanya ternyata lebih sayang kepada adiknya laki-laki, yang dianggap sebagai penerus silsilah. "Saya cuma perempuan..tidak ada nilainya sama sekali.." katanya sedih. Dalam adat di beberapa suku bangsa mungkin demikian. Status wanita bagi sebagian kalangan dianggap lebih rendah dibanding pria. Hak-hak mereka terbatas dalam banyak hal. Padahal sosok ibu sangatlah mulia bagi kita semua. Ungkapan "surga ada dibawah telapak kaki ibu", penyebutan ibu kota, ibu pertiwi, motherland dan sebagainya menunjukkan penghargaan yang begitu besar bagi ibu yang notabene adalah wanita. Meski demikian, saya sudah bertemu dengan beberapa wanita yang kemudian mengalami banyak masalah dengan kepercayaan diri mereka berawal dari apa yang mereka alami dalam keluarganya sejak kecil. Apakah Tuhan menciptakan wanita untuk berada di bawah nilai pria, atau hanya berfungsi sebagai pelengkap penderita saja dan tidak layak untuk mendapat kehormatan? Atau haruskah anda yang wanita menyesal dilahirkan bukan sebagai pria, seperti halnya teman saya itu? Saya yakin tidak. Di mata Tuhan semua manusia ciptaanNya sama berharga, dan sama dikasihiNya. Tidak ada perbedaan gender dalam curahan kasih yang berasal dari Allah. Dan Alkitab pun banyak mencatat bahwa wanita memiliki peran-peran yang luar biasa penting bagi kelangsungan hidup manusia. Bukan saja sebagai sosok yang melahirkan, tetapi punya peranan yang luar biasa vital pula dalam perkembangan manusia termasuk di dalamnya dari segi spiritual.

Sejak awal kitab Kejadian Tuhan sudah menyatakan peran penting figur wanita. Perhatikan ayat berikut: "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). IT IS NOT GOOD, kata Tuhan, bagi pria untuk hidup sendirian. Maka wanita pun Dia ciptakan dengan fungsi sebagai penolong. Bukan pelengkap penderita, tetapi penolong. Lalu penolong yang bagaimana? Yang sepadan. Bukan dibawah, tetapi sepadan, sederajat. Kata penolong dan sepadan menunjukkan dengan jelas bagaimana pentingnya arti wanita di mata Tuhan.

Dalam Titus kita bisa menemukan pesan penting lainnya buat wanita. Demikian bunyinya: "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah.." (Titus 2:3). Wanita yang dewasa diingatkan agar hidup sebagai orang-orang yang beribadah. Ayat ini kemudian dilanjutkan dengan peringatan "jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik." Ini penting untuk diingat agar para wanita dewasa mampu "mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya." (ay 4-5). Dan semua ini dilakukan "agar Firman Allah jangan dihujat orang."  Itu artinya peran yang diemban wanita sungguhlah penting. Bukan hanya bagi diri mereka sendiri dan keluarga, tetapi lebih dari itu juga penting untuk merepresentasikan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Seorang wanita yang mengemban tugas dengan baik dan menjalankan fungsi mereka seperti yang dikehendaki Tuhan akan menjadi kesaksian tersendiri di muka bumi ini.

Kembali kepada ayat bacaan kita di atas, para wanita diminta untuk menunjukkan kehidupan sebagai orang-orang beribadah. Kata beribadah bukanlah sekedar ke gereja atau menyanyikan puji-pujian, tetapi lebih dari itu, sebuah ibadah sejati haruslah menyangkut segala aspek kehidupan kita, termasuk mempersembahkan diri kita sendiri sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan bagi Allah. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1).

Bayangkan bagaimana gersangnya hidup tanpa adanya sentuhan wanita didalamnya. Bayangkan bagaimana dunia tanpa adanya kehadiran para wanita. Hari ini secara khusus saya ingin memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada anda, kaum wanita. Bersyukurlah jika anda dilahirkan sebagai wanita, sebab anda istimewa di mataNya. Embanlah tugas dan fungsi seperti yang telah dipesankan Tuhan dengan sebaik-baiknya, dan jadilah kesaksian yang indah yang akan memuliakan Tuhan di mata dunia. Bagikan kehidupan yang bermakna yang mampu memperkenalkan kasih Tuhan yang begitu besar bagi manusia, karena saya tidak bisa membayangkan apa jadinya hidup ini tanpa kehadiran anda.

Setumpuk tugas penting yang diemban menunjukkan betapa penting atau vitalnya figur wanita dalam kehidupan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Post a Comment